Jadilah Muslim Yang Sukses

Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia. (HR Muslim)
Pagi-pagi telepon berdering mengingatkan saya, apakah Ahad (10 Februari) pagi LAM (Lembaga Amal Mujahidin) jadi ikut pengajian di Al-Falah? Saya jawab, "Insya Allah, Bib." Bib yang saya maksud adalah panggilan akrab rekan saya, Habib Ali Zeman, salah satu pengurus Yayasan Persaudaraan Jamaah Haji Indonesia (YPJHI) Al-Falah Surabaya, yang selalu men-support kiprah LAM dalam menjaring para donatur. Setiap Ahad kedua, YPJHI mengadakan pengajian untuk jarnaahnya. Pengajian saat itu diisi Dr Yunus dari Fak Kedokteran Unair yang berbicara tentang kesehatan Manula.


Yang membanggakan, di forum itu saya dipertemukan dengan H Farid Yahya, salah satu Ketua Yayasan Masjid AI-Falah sekaligus Ketua Pembina Yayasan Masjid Mujahidin (YMM). "Mengurusi LAM harus amanah. Pisahkan rekening zakat dengan rekening shadaqah. Gunakan uang itu untuk meningkatkan dan memberdayakan umat sehingga umat bisa mandiri," nasihatnya.
Dikatakan, dulu Al-Falah didirikan oleh tokoh-tokoh Mujahidin seperti H Abdul Karim dan H Farid. Di AlFalah, Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) dan LAM sama. "Silakan menjadi donatur LAM, karena YDSF dan LAM sama-sama dipelopori dan dibidani orang-orang yang bersal dari niat yang sama, yaitu membangun umat dan membesarkan Islam. Orang Islam harus kuat, jangan lemah. Karena itu, gunakan uang zakat untuk memberdayakan umat," pesannya.
Memang, kita harus menjadi muslim yang kuat dan mandiri, karena Rasulullah", bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dan dalam setiap sesuatu ada kebaikan. Berusahalah meraih apa yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan kepada Allah. Dan jangan bersikap lemah. " (HR Muslim)
Pertanyaan kita sekarang, sudahkah kita menjadi muslim yang kuat? Apakah keberadaan kita sudah bermanfaat untuk orang lain?
Untuk menjadi kuat dan bermanfaat ada sate kunci yaitu harus success. Sukses dalam beribadah kepada Allah dan sukses dalam bermuamalah. Tentu saja bukan hanya kesuksesan dalam bertahan hidup, melainkan bagaimana kesuksesan itu bisa menjadi ahsanu amala (amalan yang baik). Seorang muslim sudah seharusnya memiliki kepribadian yang kuat, memiliki potensi kecerdasan spiritual (tawakkal), kecerdasan intelektual (belajar) dan kecerdasan emosional. Yang lebih penting adalah memiliki energi positif untuk bisa diamalkan bagi kehidupan orang banyak serta bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
Untuk mencapai sukses tersebut hendaklah seorang muslim membangun kebiasaan baik dan meninggalkan kebiasaan buruk, tekun berlatih dan membangun manajemen waktu dalam kehidupan. Ada beberapa kebiasaan untuk menjadi muslim yang sukses: 1) Setelah shalat subuh, ambil alat tulis dan tulislah dengan detail apa yang akan kita lakukan hari ini. 2) Kalau kita seorang pegawai, berdoalah sebelum berangkat. Bersemangatlah saat berangkat kerja dan mempunyai rasa senang seolaholah kita seperti karvawan yang baru pertama kali bekerja. 3) Catatlah dan kenalilah kebiasaan kita dalam bekerja. Apa tiga kebiasaan saya yang paling baik dalarn bekerja? Apa tiga kebiasaan saya yang paling buruk dalam bekerja? Apa tiga kebiasaan saya yang paling baik dalam kehidupan pribadi saya? Apa tiga kebiasaan saya yang paling buruk dalam kehidupan pribadi saya? 4) Tentukanlah tujuan kita dan tentukan skala prioritas. Mendesak, tidak mendesak atau sangat penting, penting dan tidak penting. 5) Fokus dalam bekerja dan tidak menunda-nunda pekerjaan. 6) Manajemen waktu dan senantiasa berpikir positif (husnudzan). Perlu keseimbangan antara tuntutan pekerjaan dengan kehidupan pribadi, dan keseimbangan antara jasmani, ruhani, dan akal (intelektual). 7) Sabar. Yang dimaksud adalah kegigihan untuk senantiasa di jalan Allah dalam menerima suka maupun duka, senantiasa bersyukur ketika diberi kenikmatan, dan senantiasa tawadhu' bila ditimpa kesulitan.
Kita harus cermat dalam manajemen waktu (QS alAshr [103]: 1-3). Karena, tanpa menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, manusia akan rugi. "Semoga Muja hidin lebih sukses dalam melaksanakan amanah dan memperjuangkan Islam," kata H Farid. (*)

Oleh: Zein Musta'in SE Direktur LAM
EDISI 6 TAHUN KE-1 SHAFAR-RABI'UL AWAL 1429 H MARET 2008

Mengenal Kiprah LAM

 
© design by ranggadk - manage by Zein Musta'in, SE created 2008